Berita

Cegah Kejahatan 3C, Polsek Kediri Gencarkan Patroli Malam di Perumahan Rumak

×

Cegah Kejahatan 3C, Polsek Kediri Gencarkan Patroli Malam di Perumahan Rumak

Share this article
Kedekatan Polisi dan Masyarakat di Desa Rumak, Kunci Keamanan Berkelanjutan

Lombok Barat, NTB – Upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terus digencarkan jajaran Kepolisian Sektor Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB. Pada Senin dini hari, 4 Agustus 2025, pukul 00.45 WITA, Polsek Kediri melaksanakan patroli dialogis di pemukiman padat penduduk, khususnya di BTN Griya Rumak Asri, Dusun Rumak Timur Utara, Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerawanan kamtibmas dan memperkuat sinergi dengan masyarakat.

Peran Penting Patroli di Pemukiman Padat Penduduk

Patroli malam di area perumahan padat penduduk memegang peranan krusial dalam menciptakan rasa aman bagi warga. Pemukiman seperti BTN Griya Rumak Asri seringkali menjadi sasaran empuk bagi pelaku tindak kejahatan, terutama pencurian. Oleh karena itu, kehadiran polisi di lapangan sangat dibutuhkan untuk mencegah niat jahat dan meminimalisir peluang terjadinya kejahatan.

Dalam kegiatan ini, tim patroli yang dipimpin oleh KSPKT II Polsek Kediri, AIPTU Hendri Arnold. F. Fangidae, bersama dengan personel piket SPKT II Polsek Kediri dan Kediri 01, fokus memantau kondisi lingkungan sekitar. Mereka tidak hanya berkeliling, tetapi juga berinteraksi langsung dengan penjaga malam perumahan. “Patroli ini bukan hanya tentang menunjukkan kehadiran kami, tetapi juga untuk membangun komunikasi yang erat dengan elemen masyarakat, terutama penjaga malam yang menjadi garda terdepan keamanan di lingkungan mereka,” ujar AIPTU Hendri Arnold.

Sinergi Polisi dan Penjaga Malam: Benteng Pertahanan Lingkungan

Bentuk kegiatan patroli dialogis ini menitikberatkan pada koordinasi dan pertukaran informasi. Personel Polsek Kediri aktif berdialog dengan penjaga malam perumahan mengenai kondisi keamanan terkini dan potensi gangguan ketertiban di sekitar.

“Dengan adanya koordinasi bersama penjaga malam, hal ini sangat memudahkan anggota Kepolisian dalam penanganan tindak kejahatan. Kasus-kasus seperti 3C (Curas, Curat, Curanmor) serta pencurian lainnya yang sering terjadi di perumahan pada saat ditinggal oleh penghuninya, dapat kita deteksi lebih awal,” jelas Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H. Beliau menambahkan, “Kegiatan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga dengan komunikasi yang baik dapat tercipta lingkungan yang aman dan kondusif.”

Kerja sama yang solid antara aparat kepolisian dan penjaga malam menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas kamtibmas. Penjaga malam memiliki pemahaman mendalam tentang karakteristik lingkungan dan pola aktivitas warga, yang menjadi informasi berharga bagi kepolisian dalam menyusun strategi pencegahan kejahatan.

Edukasi dan Himbauan untuk Respon Cepat

Selain berkoordinasi, personel Polsek Kediri juga memberikan himbauan kepada para penjaga malam. Mereka ditekankan untuk segera menghubungi Call Center Kepolisian 110 apabila melihat atau mengetahui adanya suatu hal yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Call Center 110 merupakan layanan aduan masyarakat yang terintegrasi, dirancang untuk memberikan pelayanan Quick Respon terhadap gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polsek Kediri. Dengan demikian, setiap laporan dapat segera ditindaklanjuti dan potensi kejahatan dapat diantisipasi sedini mungkin. Langkah ini menjadi bukti komitmen Polsek Kediri dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjaga keamanan lingkungan secara proaktif.

Komitmen Polsek Kediri untuk Keamanan Berkelanjutan

Kegiatan patroli dialogis ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan Polsek Kediri dalam menjaga stabilitas kamtibmas di wilayahnya. Keamanan bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan terus memperkuat sinergi dan komunikasi, diharapkan lingkungan di Kediri, khususnya di pemukiman padat penduduk, akan semakin aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warganya. Polsek Kediri akan terus berinovasi dalam pendekatan keamanan, demi terciptanya Lombok Barat yang lebih aman dan sejahtera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ratusan Personel Polres Bima Kota Menangis di Malam 17-an, Ikuti Self Healing Training and Emotional Cleansing Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada suasana berbeda di Polres Bima Kota pada momen malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan personel Polres Bima Kota bersama Bhayangkari larut dalam keharuan hingga meneteskan air mata saat mengikuti kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing yang digelar di Lapangan Olahraga Tatag Trawang Tungga, Sabtu (16/8/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 Wita tersebut dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari personel Polres Bima Kota, Bhayangkari, Pejabat Utama, serta tamu undangan penting, antara lain Wakil Wali Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Kepala Rutan, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si. dalam sambutannya menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan tidak hanya secara fisik, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tapi jika masih ada jiwa yang terkungkung, artinya secara personal belum merdeka. Mengelola hati butuh soft skills agar kita tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga kesehatan mental yang bersumber dari kecerdasan hati,” ujar Kapolres. Sebagai bentuk nyata, Kapolres menghadirkan motivator nasional sekaligus peraih rekor MURI, Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I., M.Pd., C.Ht., C.Ps., yang juga Direktur Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia. Dalam materinya, Dr. Ketut memperkenalkan metode senam otak, senam hati, dan hipnoterapi untuk membantu peserta membersihkan emosi negatif (Emotional Cleansing). “Senam otak bertujuan meningkatkan suplai oksigen ke otak agar lebih fokus dan inovatif dalam bekerja. Sementara senam hati memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah serta membentuk jiwa yang merdeka dan bahagia,” jelas Dr. Ketut. Suasana menjadi penuh haru ketika sesi puncak Emotional Cleansing berlangsung. Banyak peserta, termasuk personel Polres, Bhayangkari, hingga pejabat yang hadir, tidak kuasa menahan air mata saat merasakan pelepasan beban emosional yang selama ini mereka pendam. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, yang mengikuti acara hingga selesai, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. “Terima kasih Pak Kapolres, terima kasih Pak Motivator, ilmunya sangat bermanfaat untuk kami. Saya merasa lebih lega dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh haru. Kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing ini menjadi yang pertama kali digelar di jajaran Polda NTB, sekaligus menandai cara baru Polres Bima Kota memperingati kemerdekaan dengan refleksi batin, pembebasan jiwa, dan penguatan mental personel agar lebih siap menghadapi tantangan tugas ke depan.
Berita

Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada…