Berita

Sinergi Polri dan Pemuda Dorong Swasembada Pangan di Kuripan

×

Sinergi Polri dan Pemuda Dorong Swasembada Pangan di Kuripan

Share this article
Ketahanan Pangan Dimulai dari Dusun Pesongoran, Lombok Barat

Lombok Barat, NTB – Di tengah tantangan global akan ketersediaan pangan, inisiatif lokal menjadi kunci untuk memperkuat kemandirian. Hal ini terwujud nyata di Dusun Pesongoran, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, di mana Bhabinkamtibmas Desa Kuripan Utara, Bripka Ahmad Rosyidi, aktif menggalang kerja sama dengan komunitas pemuda setempat untuk menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

Pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 10.00 WITA, Bripka Ahmad Rosyidi mengunjungi Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan di Dusun Pesongoran. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan upaya konkret dalam mensosialisasikan pentingnya ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan kosong. Para pemuda yang tergabung dalam komunitas ini menunjukkan antusiasme tinggi dengan telah menanam berbagai jenis sayuran seperti cabai, tomat, dan mentimun di lahan yang sebelumnya tidak terpakai.

Sinergi Polri dan Masyarakat untuk Kemandirian Pangan

Kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya Polri dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional. Dengan menggandeng langsung masyarakat, khususnya generasi muda, diharapkan kesadaran akan pentingnya swasembada pangan dapat tumbuh dan berkembang. Bripka Ahmad Rosyidi menjelaskan, “Pemanfaatan lahan kosong untuk bercocok tanam adalah langkah strategis dalam menjaga ketersediaan pangan kita. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan sendiri, tapi juga tentang menciptakan kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.”

Inisiatif ini sejalan dengan arahan pimpinan Polri untuk aktif berkolaborasi dengan elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan. Kapolsek Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., mengapresiasi langkah proaktif yang diambil oleh jajaran Bhabinkamtibmas-nya. “Kami sangat mendukung upaya Bhabinkamtibmas dalam mendekatkan diri dengan masyarakat dan mendorong kegiatan positif seperti ini. Ini adalah bukti nyata peran Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan di tingkat desa,” ujar Ipda I Wayan Eka Ariyana.

Dampak Positif dan Manfaat Berganda

Program sosialisasi ketahanan pangan yang diinisiasi Bripka Ahmad Rosyidi ini membawa beragam manfaat. Selain meningkatkan ketersediaan pangan lokal, kegiatan ini juga memperkuat jalinan komunikasi dan kerja sama antara Bhabinkamtibmas dengan warga binaan. Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan, sebagai garda terdepan, tidak hanya belajar teknik bercocok tanam, tetapi juga merasakan langsung manfaat dari hasil jerih payah mereka.

Pemanfaatan pekarangan kosong menjadi lahan produktif juga berkontribusi pada aspek lingkungan. Lahan yang sebelumnya tidak terawat kini menjadi hijau dan memberikan nilai tambah. Lebih dari itu, kegiatan kolektif semacam ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial di kalangan pemuda. Mereka tidak hanya menjadi produsen pangan, tetapi juga agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

Membangun Masa Depan Pangan yang Mandiri

Keberhasilan kegiatan ini di Dusun Pesongoran menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Program ketahanan pangan bukan hanya sekadar slogan, tetapi aksi nyata yang dimulai dari tingkat paling dasar, yaitu keluarga dan komunitas. Dengan terus mendorong inisiatif serupa di berbagai wilayah, diharapkan Indonesia dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi dusun-dusun lain di wilayah Kuripan Utara untuk turut serta dalam gerakan ketahanan pangan. Semakin banyak lahan kosong yang dimanfaatkan, semakin kuat pula ketahanan pangan kita secara keseluruhan,” tambah Bripka Ahmad Rosyidi, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini.

Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Kuripan Utara di Dusun Pesongoran berjalan dengan lancar dan kondusif. Hal ini membuktikan bahwa sinergi yang baik antara Polri dan masyarakat adalah kunci utama dalam menciptakan keamanan dan kesejahteraan bersama, serta mewujudkan cita-cita ketahanan pangan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ratusan Personel Polres Bima Kota Menangis di Malam 17-an, Ikuti Self Healing Training and Emotional Cleansing Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada suasana berbeda di Polres Bima Kota pada momen malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan personel Polres Bima Kota bersama Bhayangkari larut dalam keharuan hingga meneteskan air mata saat mengikuti kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing yang digelar di Lapangan Olahraga Tatag Trawang Tungga, Sabtu (16/8/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 Wita tersebut dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari personel Polres Bima Kota, Bhayangkari, Pejabat Utama, serta tamu undangan penting, antara lain Wakil Wali Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Kepala Rutan, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si. dalam sambutannya menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan tidak hanya secara fisik, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tapi jika masih ada jiwa yang terkungkung, artinya secara personal belum merdeka. Mengelola hati butuh soft skills agar kita tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga kesehatan mental yang bersumber dari kecerdasan hati,” ujar Kapolres. Sebagai bentuk nyata, Kapolres menghadirkan motivator nasional sekaligus peraih rekor MURI, Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I., M.Pd., C.Ht., C.Ps., yang juga Direktur Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia. Dalam materinya, Dr. Ketut memperkenalkan metode senam otak, senam hati, dan hipnoterapi untuk membantu peserta membersihkan emosi negatif (Emotional Cleansing). “Senam otak bertujuan meningkatkan suplai oksigen ke otak agar lebih fokus dan inovatif dalam bekerja. Sementara senam hati memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah serta membentuk jiwa yang merdeka dan bahagia,” jelas Dr. Ketut. Suasana menjadi penuh haru ketika sesi puncak Emotional Cleansing berlangsung. Banyak peserta, termasuk personel Polres, Bhayangkari, hingga pejabat yang hadir, tidak kuasa menahan air mata saat merasakan pelepasan beban emosional yang selama ini mereka pendam. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, yang mengikuti acara hingga selesai, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. “Terima kasih Pak Kapolres, terima kasih Pak Motivator, ilmunya sangat bermanfaat untuk kami. Saya merasa lebih lega dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh haru. Kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing ini menjadi yang pertama kali digelar di jajaran Polda NTB, sekaligus menandai cara baru Polres Bima Kota memperingati kemerdekaan dengan refleksi batin, pembebasan jiwa, dan penguatan mental personel agar lebih siap menghadapi tantangan tugas ke depan.
Berita

Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada…