Berita

Hindari Macet! Ini Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas Lebaran Topat Lombok Barat

×

Hindari Macet! Ini Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas Lebaran Topat Lombok Barat

Share this article
Hindari Macet! Ini Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas Lebaran Topat Lombok Barat

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengamankan jalannya tradisi Lebaran Topat yang akan dilaksanakan pada Senin (7/4/2024).

Fokus utama pengamanan akan dipusatkan di wilayah Kecamatan Batulayar, yang menjadi salah satu titik keramaian perayaan tradisi tersebut.

Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Lombok Barat, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., menjelaskan secara detail terkait rencana pengamanan ini.

Bahwa pihaknya telah merencanakan rekayasa lalu lintas secara komprehensif, terutama di Simpang Empat Montong-Batulayar.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kepadatan kendaraan yang kerap terjadi saat perayaan Lebaran Topat.

Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Montong-Batulayar

Menurut Iptu Dina, rekayasa lalu lintas akan diterapkan dengan pembagian lajur di beberapa titik simpul menggunakan traffic cone dan water barrier. Hal ini bertujuan untuk memecah arus kendaraan dan mencegah terjadinya penumpukan.

“Kami akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan pembagian lajur pada simpul-simpul tertentu menggunakan traffic cone atau water barrier. Langkah ini akan mulai kami efektifkan situasional sesuai dengan peningkatan volume kendaraan,” ujar Iptu Dina saat memberikan keterangan, Sabtu (5/4/2025).

Lebih lanjut, Iptu Dina menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penutupan arus lalu lintas menuju Senggigi mulai pukul 18.00 WITA.

Kendaraan dari arah tersebut akan dialihkan menuju Gunung Sari. Namun, penutupan ini bersifat situasional, tergantung pada kondisi kepadatan lalu lintas di lapangan.

Koordinasi dengan Polres Lain untuk Pengalihan Arus

Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas secara keseluruhan, Polres Lombok Barat juga telah berkoordinasi dengan Polres Lombok Utara dan Polresta Mataram.

Koordinasi ini bertujuan untuk mengarahkan masyarakat yang menuju Mataram agar melalui jalur Pusuk, terutama bagi mereka yang berasal dari wilayah Lombok Utara maupun sebaliknya.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Lombok Utara agar masyarakat yang hendak menuju Mataram dapat melalui jalur Pusuk. Ini akan membantu mengurangi beban lalu lintas di wilayah Batulayar,” jelas Iptu Dina.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Polresta Mataram untuk pengalihan arus dari arah Kebon Rowek menuju Ireng atau Sesela. Langkah ini diharapkan dapat mengurai kepadatan di jalur-jalur utama yang menuju Batulayar.

Penerapan Sistem Satu Arah di Jalan Raya Batulayar

Iptu Dina menambahkan, apabila terjadi penutupan arus lalu lintas ke arah utara di sepanjang Jalan Raya Batulayar, pihaknya akan memberlakukan sistem satu arah (one way).

Kebijakan ini akan diterapkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Langkah Antisipasi Kemacetan Lainnya

Selain rekayasa lalu lintas, Polres Lombok Barat juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi lainnya. Untuk menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) selama perayaan Lebaran Topat.

“Rencananya akan mendirikan Lima Pos Pantau di lokasi-lokasi strategis untuk memantau situasi Kamseltibcarlantas dan mengurai potensi kemacetan,” ujarnya.

Dalam pergelaran personel pengamanan, akan disiagakan di berbagai titik untuk memberikan pengamanan dan membantu mengatur lalu lintas.

“Juga memberlakukan pelarangan kendaraan barang muat orang, untuk menjaga keselamatan. Sehingga kendaraan barang dilarang mengangkut orang selama perayaan,” imbuhnya.

Selain itu juga, kereta kuda (Cidomo) dilarang memasuki jalur utama Batulayar untuk menghindari gangguan lalu lintas.

“Masyarakat diimbau untuk tidak parkir dan berjualan di badan jalan agar tidak menyebabkan kemacetan,” imbaunya.

Selain traffic cone, water barrier juga akan digunakan untuk membagi lajur di simpul-simpul tertentu.

“Kami juga akan melakukan patroli dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu tertib berlalu lintas,” jelasnya.

Pengamanan di Wilayah Wisata Lain

Tidak hanya fokus pada Kecamatan Batulayar, Polres Lombok Barat juga akan melakukan pengamanan di wilayah lain untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan selama perayaan Lebaran Topat.

Beberapa lokasi wisata yang menjadi perhatian antara lain Kecamatan Sekotong, Lembar, Gerung, Labuapi, Kuripan, serta arus lalu lintas di Kecamatan Kediri yang merupakan jalur penghubung antara Mataram dan Lombok Tengah.

“Kami juga melakukan antisipasi pengamanan di wilayah wisata lainnya di Lombok Barat. Kami ingin memastikan seluruh masyarakat dan wisatawan dapat merayakan Lebaran Topat dengan aman dan nyaman,” pungkas Iptu Dina.

Dengan berbagai persiapan dan langkah antisipasi yang telah dilakukan, Polres Lombok Barat berharap perayaan tradisi Lebaran Topat tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan tertib, serta masyarakat dapat menikmati perayaan dengan nyaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ratusan Personel Polres Bima Kota Menangis di Malam 17-an, Ikuti Self Healing Training and Emotional Cleansing Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada suasana berbeda di Polres Bima Kota pada momen malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan personel Polres Bima Kota bersama Bhayangkari larut dalam keharuan hingga meneteskan air mata saat mengikuti kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing yang digelar di Lapangan Olahraga Tatag Trawang Tungga, Sabtu (16/8/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 Wita tersebut dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari personel Polres Bima Kota, Bhayangkari, Pejabat Utama, serta tamu undangan penting, antara lain Wakil Wali Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Kepala Rutan, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si. dalam sambutannya menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan tidak hanya secara fisik, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tapi jika masih ada jiwa yang terkungkung, artinya secara personal belum merdeka. Mengelola hati butuh soft skills agar kita tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga kesehatan mental yang bersumber dari kecerdasan hati,” ujar Kapolres. Sebagai bentuk nyata, Kapolres menghadirkan motivator nasional sekaligus peraih rekor MURI, Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I., M.Pd., C.Ht., C.Ps., yang juga Direktur Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia. Dalam materinya, Dr. Ketut memperkenalkan metode senam otak, senam hati, dan hipnoterapi untuk membantu peserta membersihkan emosi negatif (Emotional Cleansing). “Senam otak bertujuan meningkatkan suplai oksigen ke otak agar lebih fokus dan inovatif dalam bekerja. Sementara senam hati memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah serta membentuk jiwa yang merdeka dan bahagia,” jelas Dr. Ketut. Suasana menjadi penuh haru ketika sesi puncak Emotional Cleansing berlangsung. Banyak peserta, termasuk personel Polres, Bhayangkari, hingga pejabat yang hadir, tidak kuasa menahan air mata saat merasakan pelepasan beban emosional yang selama ini mereka pendam. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, yang mengikuti acara hingga selesai, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. “Terima kasih Pak Kapolres, terima kasih Pak Motivator, ilmunya sangat bermanfaat untuk kami. Saya merasa lebih lega dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh haru. Kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing ini menjadi yang pertama kali digelar di jajaran Polda NTB, sekaligus menandai cara baru Polres Bima Kota memperingati kemerdekaan dengan refleksi batin, pembebasan jiwa, dan penguatan mental personel agar lebih siap menghadapi tantangan tugas ke depan.
Berita

Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada…