Berita

Polsek Gerung Edukasi Warga: Langkah Aman Bekerja di Luar Negeri

×

Polsek Gerung Edukasi Warga: Langkah Aman Bekerja di Luar Negeri

Share this article
Polsek Gerung Ungkap Bahaya Tersembunyi di Balik PMI Ilegal

Lombok Barat , NTB – Kepolisian Sektor (Polsek) Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan menggelar sosialisasi langsung kepada masyarakat. Kali ini, kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Dusun Kemoning, Desa Banyu Urip, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, pada Selasa (7/1/2025) pagi.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.10 WITA hingga 09.40 WITA ini dipimpin oleh Aipda I Nyoman Sumanta dari Unit Reskrim dan Aipda Ngurah Putra. Mereka berinteraksi langsung dengan warga, memberikan pemahaman mendalam tentang mekanisme pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri yang legal dan aman, serta menekankan dampak negatif yang ditimbulkan dari praktik PMI ilegal.

Bahaya PMI Ilegal dan Pentingnya Prosedur Legal

Sosialisasi ini menekankan bahaya yang mengintai para calon PMI yang memilih jalur ilegal. Berbagai risiko dijelaskan secara rinci kepada masyarakat, mulai dari penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, eksploitasi di tempat kerja, hingga potensi tindak kekerasan yang mungkin dialami. Para petugas juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengikuti prosedur yang legal dan resmi dalam pengiriman PMI ke luar negeri.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya preventif kepolisian untuk melindungi masyarakat dari praktik TPPO. “Kami ingin masyarakat memahami betul dampak buruk dari menjadi PMI ilegal. Banyak kasus penipuan dan eksploitasi yang menimpa mereka yang berangkat tanpa prosedur yang benar,” ujarnya.

Mekanisme Pengiriman PMI Legal

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya PMI ilegal, petugas juga menjelaskan secara detail mekanisme pengiriman PMI legal ke luar negeri. Hal ini penting agar masyarakat memiliki informasi yang akurat dan dapat mengambil keputusan yang tepat jika ingin bekerja di luar negeri. Prosedur yang benar akan memberikan jaminan perlindungan hukum dan keamanan bagi para PMI. 

“Sosialisasi ini adalah upaya preventif kami untuk melindungi masyarakat dari praktik TPPO dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang layak saat bekerja di luar negeri,” tambah Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Respon Positif Masyarakat

Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif dari masyarakat Dusun Kemoning. Mereka antusias mendengarkan penjelasan dari para petugas dan aktif bertanya mengenai berbagai hal terkait PMI. Masyarakat mengaku telah memahami dampak dari keberangkatan menjadi PMI ilegal, serta mengerti mekanisme atau prosedur pengiriman PMI legal ke luar negeri.

Komitmen Polsek Gerung dalam Memberantas TPPO

Polsek Gerung berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan TPPO melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TPPO dan mendorong mereka untuk memilih jalur yang legal dan aman dalam bekerja di luar negeri.

Imbauan Kepada Masyarakat

Kapolsek Gerung juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang mencurigakan. Jika ada tawaran yang terlalu menggiurkan atau prosesnya tidak jelas, masyarakat diminta untuk segera melapor kepada pihak kepolisian atau instansi terkait.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri yang tidak jelas. Pastikan semua proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku agar terhindar dari praktik TPPO,” pungkas Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah konkret Polsek Gerung dalam memerangi TPPO dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Diharapkan dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat, praktik TPPO dapat dicegah dan para calon PMI dapat bekerja di luar negeri dengan aman dan nyaman. Upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat membuat keputusan yang bijak dan terhindar dari jeratan TPPO.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ratusan Personel Polres Bima Kota Menangis di Malam 17-an, Ikuti Self Healing Training and Emotional Cleansing Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada suasana berbeda di Polres Bima Kota pada momen malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan personel Polres Bima Kota bersama Bhayangkari larut dalam keharuan hingga meneteskan air mata saat mengikuti kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing yang digelar di Lapangan Olahraga Tatag Trawang Tungga, Sabtu (16/8/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 Wita tersebut dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari personel Polres Bima Kota, Bhayangkari, Pejabat Utama, serta tamu undangan penting, antara lain Wakil Wali Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Kepala Rutan, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si. dalam sambutannya menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan tidak hanya secara fisik, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tapi jika masih ada jiwa yang terkungkung, artinya secara personal belum merdeka. Mengelola hati butuh soft skills agar kita tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga kesehatan mental yang bersumber dari kecerdasan hati,” ujar Kapolres. Sebagai bentuk nyata, Kapolres menghadirkan motivator nasional sekaligus peraih rekor MURI, Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I., M.Pd., C.Ht., C.Ps., yang juga Direktur Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia. Dalam materinya, Dr. Ketut memperkenalkan metode senam otak, senam hati, dan hipnoterapi untuk membantu peserta membersihkan emosi negatif (Emotional Cleansing). “Senam otak bertujuan meningkatkan suplai oksigen ke otak agar lebih fokus dan inovatif dalam bekerja. Sementara senam hati memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah serta membentuk jiwa yang merdeka dan bahagia,” jelas Dr. Ketut. Suasana menjadi penuh haru ketika sesi puncak Emotional Cleansing berlangsung. Banyak peserta, termasuk personel Polres, Bhayangkari, hingga pejabat yang hadir, tidak kuasa menahan air mata saat merasakan pelepasan beban emosional yang selama ini mereka pendam. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, yang mengikuti acara hingga selesai, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. “Terima kasih Pak Kapolres, terima kasih Pak Motivator, ilmunya sangat bermanfaat untuk kami. Saya merasa lebih lega dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh haru. Kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing ini menjadi yang pertama kali digelar di jajaran Polda NTB, sekaligus menandai cara baru Polres Bima Kota memperingati kemerdekaan dengan refleksi batin, pembebasan jiwa, dan penguatan mental personel agar lebih siap menghadapi tantangan tugas ke depan.
Berita

Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada…